CATATAN KECIL PEREMPUAN MILENIAL DI ERA DIGITAL
Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pandangannya sudah diperluas. Tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyang.
Di masa sekarang, perempuan tidak lagi menjadi kaum terbelakang dengan stereotip-stereotip lama yang mengekang. Sebagai contoh, perempuan yang dulu identik dengan tiga hal yaitu ; dapur, sumur, dan kasur. Dari tahun ke tahun kesenjangan peran antara perempuan dan laki-laki perlahan ditinggalkan. Gerakan meninggalkan kesenjangan gender ini didukung oleh The United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women, atau biasa disebut UN Women.
Perempuan masa kini adalah perempuan yang mampu memiliki pendidikan yang tinggi bahkan setara dengan laki-laki yang tak kalah memiliki karir yang hebat dan bisa memajukan generasi bangsa di era milenial yang serba canggih dan digital yang mampu beradaptasi dengan teknologi baru. Seorang perempuan masa kini tidak hanya maksimal menjadi ibu rumah tangga saja namun juga bisa menjadi wanita yang memiliki karir yang hebat.
Peran Perempuan sejatinya Tidak Hanya Membangun Diri dan Keluarga Tetapi Juga Membangun masyarakat dan Negara.
Perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam pembangunan. Tidak hanya pembangunan di desa-desa, tetapi juga pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera.
Seiring berjalannya waktu, perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwasanya keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan. Kecerdasan serta kepiawaian perempuan-perempuan Indonesia, khususnya. Tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan. Negara akan kuat jika ada perempuan kuat di dalamnya.
Semangat dan melangkah maju tanpa batas berkarya serta menunjukannya pada dunia bahwa perempuan itu hebat apapun keputusan yang ada nantinya jalanilah tetap semangat karena perempuan sejati tidak dilihat dari profesinya ataupun karirnya saja namun bagaimana seorang perempuan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, karena “Banyak hal bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah dirimu sendiri” (RA Kartini).
(Wulan Octi Pratiwi)
Komentar
Posting Komentar