Rapat Penyusunan Program GPM 2025 dan Evaluasi Program 2024 MTK PWA Lampung
Bandar Lampung, 10 Januari 2025 – Majelis Tabligh dan Kajian (MTK) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Lampung menggelar rapat khusus untuk membahas penyusunan program Gerakan Perempuan Menginspirasi (GPM) tahun 2025 sekaligus mengevaluasi pelaksanaan program tahun 2024. Acara ini berlangsung di Gedung Dakwah Aisyiyah Lampung dan dihadiri oleh pengurus MTK PWA.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Dra. Siti Munawaroh Harun yang membidangi MTK PWA, Dra. Nurjanah Baharuddin selaku Ketua MTK PWA Lampung, serta pengurus lainnya Dra. Gusmalina, M.Sos.I., Dr. Fardarita, M.Pd., Rahayu, M.Pd., Elviana, A.Md., Naimah, dan Wulan Octi Pratiwi, M.Pd., yang turut berperan sebagai pelatih digital dalam agenda ini.
Ketua MTK PWA Lampung, Ibu Dra.Nurjanah Baharuddin dalam sambutannya menekankan pentingnya evaluasi program sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas program di tahun mendatang. Beliau menyampaikan bahwa program GPM harus terus relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya kaum perempuan, dan memberikan dampak nyata. Dalam sesi evaluasi, berbagai capaian program 2024 diapresiasi, seperti keberhasilan pelatihan pemberdayaan perempuan berbasis dakwah serta meningkatnya jumlah kelompok pengajian aktif di wilayah Lampung. Namun, tantangan seperti keterbatasan akses generasi muda terhadap program-program dakwah turut menjadi perhatian utama.
Sesi berikutnya, para peserta rapat mendiskusikan berbagai usulan program untuk tahun 2025. Beberapa program unggulan yang dirumuskan antara lain gerakan perempuan mengaji, rukti jenazah, biksa, bimbingan perkawinan dan tabligh digital mencerahkan melalui pelatihan berbasis teknologi digital untuk meningkatkan kapasitas daiyah, gerakan literasi perempuan untuk mendorong budaya membaca dan menulis, serta kajian tematik yang mengintegrasikan dakwah dengan solusi atas isu sosial.
Melalui rapat ini, PWA Lampung berharap program GPM 2025 dapat memperkuat peran Aisyiyah dalam dakwah sekaligus menginspirasi dan memberdayakan perempuan sebagai motor perubahan di masyarakat. “Semoga program GPM 2025 menjadi tonggak baru bagi gerakan perempuan yang lebih inovatif dan berdampak luas,” tutup Dra.Nurjanah Baharuddin.
Komentar
Posting Komentar