DORONG PARTISIPASI AKTIF PEMUDA DALAM MEWUJUDKAN DEMOKRASI BERKEADILAN


Tohir Bahnan Al-Fatih
Ketua Bidang PTKP 
HmI Cabang Bandar Lampung
 

Demokrasi adalah sebuah jalan panjang yang harus kita rawat. Keliru jika kita memandang demokrasi sebagai sesuatu yang bisa tumbuh dan bertahan begitu saja (taken for granted). Kita sebagai kaum terdidik memilih jalan demokrasi bukan sebagai jalan pintas pembangunan, kita memilih demokrasi sebagai ikhtiar mewujudkan manusia yang bermartabat. Manusia yang merdeka berpikir, berpendapat, dan menentukan tindakan. Hal ini tentu sejalan dengan basis dari demokrasi adalah trust, dan kini saatnya kita semua berupaya mengembalikan kepercayaan itu!

Kepercayaan dalam Demokrasi bukan muncul dari fanatisme buta. Layaknya sebuah pertandingan sepak bola, wasitnya harus adil, aturan mainnya harus jelas dan berlaku sama pada semua, baru kepercayaan akan muncul. Demokrasi yang sehat dan kesetaraan hukumlah yang akan mendorong kemajuan bangsa Indonesia yang berkeadilan. Hal ini sejalan dengan pandangan Aristoteles, bahwasannya elemen esensial demokrasi ialah keseimbangan konstitusi, dengan kepentingan utamanya yaitu keadilan (equality). Keadilan pada hakikatnya ialah perilaku adil dan tindakan yang adil (perilaku adil, sikap, pikiran dan tindakan).

Demokrasi itu syarat dengan keadilan. Tentu keadilan yang dimaksud bukan hanya pada satu dimensi saja, misalnya keadilan dalam politik atau keadilan dalam ekonomi. Keadilan harus mencerminkan seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini sudah sejak awal diamanatkan oleh Bung Hatta dalam bukunya yang berjudul “Demokrasi Kita”. Hatta menegaskan bahwa demokrasi yang sehat menghendaki kesederajatan hingga taraf tertentu dari basis ekonomi dan sosial. Demokrasi tidak melulu soal pemenuhan hak-hak sipil dan politik, tetapi juga dengan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia yang beragam.

Keberagaman manusia Indonesia adalah karunia Allah, tetapi mendorong masyarakat bersatu dan guyub adalah ikhtiar bersama. Hari ini, pemerintahan yang bisa menjalankan meritokrasi akan mengirimkan pesan tegas bahwa pemerintahannya berintegritas. Kita berikhtiar menyelenggarakan pemerintahan dengan cara-cara berintegritas. Meluruskan jalan, menghadirkan kesetaraan, dan meraih kemajuan yang berkeadilan. Gagasan ini ditulis dengan keyakinan bahwa setiap kita punya mimpi besar untuk masa depan Indonesia. Kami mengajak setiap warga negara Republik ini  khususnya kaum intelektual mahasiswa untuk berkolaborasi mewujudkan gagasan ini. Bismillah, semoga kolaborasi ini bisa meluruskan jalan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui pemilu yang adil!

Perhelatan Pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang menjadi momen penting bagi partisipasi pemuda dalam proses politik. Tohir Bahnan selaku Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda (PTKP) HmI Cabang Bandar Lampung menilai, keterlibatan aktif pemuda dalam pemilu merupakan bagian dari kemajuan demokrasi di negeri ini. Menurutnya, pemuda merupakan tulang punggung masa depan bangsa yang kaya akan visi, energi, dan optimisme. Dengan semangat perubahan dan keinginan untuk mencapai kesejahteraan bersama, partisipasi pemuda dalam Pemilu 2024 dapat mendorong terwujudnya perubahan yang nyata dan adil.

Selain itu, “Pemuda juga dapat menggunakan kekuatan media sosial untuk menyuarakan aspirasi mereka. Dengan memiliki akses yang luas dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, pemuda dapat mempengaruhi opini publik, meningkatkan kesadaran politik, dan menggerakkan perubahan melalui platform digital. Partisipasi pemuda yang kuat dalam Pemilu 2024, diharapkan akan muncul pemimpin-pemimpin yang memiliki visi jangka panjang, integritas yang tak tergoyahkan dan komitmen untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.” Tambahnya.

Dalam konteks pemilu 2024, pemuda memiliki peluang untuk menciptakan perubahan positif bagi bangsa ini. Dengan semangat kepemudaan yang tinggi, prinsip keadilan dan komitmen untuk kebaikan bersama, pemuda dapat berperan sebagai agen perubahan yang mampu menciptakan masa depan yang lebih baik.

“Melalui partisipasi aktif dan cerdas pemuda, masa depan politik Indonesia dapat menjadi lebih cerah, inklusif, dan berdaya saing. Disisi lain diperlukan sinergi antara pemuda, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan iklim politik yang kondusif bagi partisipasi pemuda,” pungkas Tohir Bahnan selaku Ketua PTKP HmI Cabang Bandar Lampung.

Tohir Bahnan menyebut, partisipasi aktif pemuda dalam pemilu juga harus dipadukan dengan pendidikan politik yang baik. Pendidikan politik dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai sistem politik, proses pemilu serta isu-isu yang relevan.  “Dengan memiliki pemahaman yang mendalam, pemuda dapat mengambil keputusan yang cerdas dan kritis dalam menyikapi isu-isu politik, sehingga pemuda dapat menyebarkan ide-ide, nilai dan program-program yang dianggap penting untuk masa depan bangsa, Pemuda juga dapat menyebarkan ide-ide, nilai dan program-program yang dianggap penting untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

Menurut Tohir, segala potensi yang ada di depan mata tentu merupakan anugerah bagi kita semua. Meskipun begitu, dunia kampus tentu tidak bisa melupakan fondasi karakter mahasiswa yang beradab dari keseluruhan rancang bangun proses pendidikan. Potensi untuk menjadi manusia unggul dan teladan membutuhkan karakter yang kuat, visioner dan berintegritas, sehingga mampu berkontribusi dengan positif di tengah-tengah masyarakat. Dengan mengamalkan nilai-nilai integritas, keberanian, dan kejujuran, mahasiswa bisa menginspirasi lahirnya generasi muda yang mampu membawa perubahan ke arah yang positif.

Hal lain yang juga patut ditanamkan dalam sanubari pemuda khususnya mahasiswa adalah untuk senantiasa menjadi intelektual yang setia dengan nilai-nilai keadilan. Dengan kondisi saat ini, mahasiswa dapat menjadi pembawa nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. Dengan kecerdasan dan kritisisme yang dimiliki, merupakan modal untuk terus memperjuangkan keadilan dan berperan dalam menyuarakan hak-hak mereka yang terpinggirkan. Dalam kaitannya dengan tradisi dan kebudayaan yang ada di Indonesia, majunya kehidupan di era digital seyogyanya tetap dapat mempertahankan budaya, nilai-nilai, dan jati diri bangsa. Disinilah para mahasiswa sebagai generasi muda dapat berperan lebih dalam menghubungkan antara pentingnya adaptasi teknologi dengan penyesuaian budaya yang ada di masyarakat. Hal ini sebagai cara untuk membantu memastikan bahwa nilai-nilai tradisional tidak lenyap begitu saja dan tetep lestari dalam belantara era digital.

Terakhir Tohir Bahnan menegaskan, mahasiswa memiliki tanggung jawab besar dalam membangun Indonesia yang maju, berkeadilan, serta berkarakter unggul dalam era Society 5.0. Melalui peran mereka dalam pendidikan, penelitian, inovasi, dan advokasi, mereka dapat membantu membentuk kehidupan masyarakat yang lebih maju, mulia, dan beradab. Untuk itu, marilah bersama-sama kita berkolaborasi untuk mewujudkan visi luhur ini demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Forum Pemuda Negeri Besar Dukung Penuh Resmen Kadafi Jadi Wabup Way Kanan

Gerakan Perempuan Mengaji Seri 18: Mengupas Fiqh Sholat Berdasarkan Manhaj Tarjih

Skandal Korupsi Bank Indonesia: Triliunan Rupiah Mengalir ke Komisi XI DPR, KPK Usut Tuntas