UNTUK APA AKU ADA:HIDUP HANYA KIASAN BELAKA!

Atas nama Cinta, atas nama kesetiaan dan kasih sayang. Demi Tuhan, semua itu telah membelengguku begitu erat. Tanah basah itu perlahan mengering. Rumput dan pucuk-pucuk hijau menguning. Pohon-pohon meranggas dan alam mengerang setiap kali perputaran musim berganti. Namun aku tak bergeming, tetap mematung dalam belenggu cinta dan kesetiaan. Tanah basah lagi, tanah kering lagi. Rumput hijau lagi, rumput menguning lagi. Alam meradang. Perputaran waktu telah mencekik leher dan menyeretnya kedalam lingkaran ketuaan. Kulitnya semakin mengerut dan wajahnya kusam. Rumput dan pucuk-pucuk telah berganti beberapa generasi. Atas nama cinta dan kesetiaan. Aku terbelenggu, tanganku terikat, dan kakiku terpasung dalam kesetiaan. Kuikat kata dalam mata batinku; kuredam rasa dalam sanubariku; kutelan sakit yang merajai. Kurangakaikan kata demi kata, dan setelah sekian lama semua tercipta menjadi sebuah pengungkapan dari alunan kepedihan. Kepedihan yang telah mengeras yang kemudian menjadikan jiwaku mem...